20 January 2009

Cacat dan Kegagalan SRUKTUR BETON

Salah satu sifat penting dari struktur beton bertulang adalah keawetan, yaitu kemampuan resistensi terhadap bekerjanya pengaruh kimia, fisika, mekanis dan bakteri.
Beberapa contoh dari pengaruh tersebut adalah :
> erosi (pengaruh dari cuaca dan angin, air yang mengalir dan lain-lain),
> temperatur yang tinggi (kebakaran),
> temperatur yang rendah (sel-sel membeku),
> tumbukan atau lain kerusakan,
> alga (jamur dan sejenisnya),
> pengaruh bekerjaanya bahan agresif seperti sulfat dan chlorida.
Sejak dahulu, telah menjadi kesadaran yang umum bahwa keawetan tidak dengan sendirinya merupakan sifat dari beton. Keawetan dari beton hanya akan didapat mulai dari perhatian pada fase perencanaan, fase pelaksanaan hingga masa pemakaian. Fase perencanaan merupakan fase terpenting dari ketiga fase yang telah disebut. Oleh karenanya, pada tahap ini tidak hanya diperhitungkan kekuatan dan kekakuan struktur, tetapi juga diperhatikan keawetannya.
Contoh-contoh dari kerusakan-kerusakan yang muncul sebagai akibat dari kesalahan pada perencanaan adalah :
> ke-tidakcukup-an gambaran tentang distribusi gaya atau pengabaikan beberapa pengaruh tertentu (misalnya : temperatur) akan membawa ke-retak-an yang tidak diinginkan,
> ke-tidak teliti-an detail, misalnya terlalu rapatnya tulangan akan mengakibatkan lubang-lubang, sangkar-sangkar atau beton porous,
> kesalahan perhitungan,
> penyelimutan pada baja tulangan untuk pondasi beton, kelder (basement) dan lantai dasar gedung. Sering dipilih sebagai lingkungan yang lembab, sedangkan pemilihan lingkungan yang agresif (tanah gambut) kadang-kadang merupakan pilihan yang lebih reil. Hal ini bukan hanya mengakibatkan pengecilan investasi, tetapi sering juga tidak memperhatikan kemungkinan biaya perbaikan.
> Kurang cukupnya perhatian untuk detail sambungan struktural (terutama untuk jalur daerah gempa bumi).
Pada tahap pelaksanaan, banyak terjadi kerusakan akibat dari ketidaktelitian pelaksanaan seperti :
> kurangnya kekokohan bekesting,
> kekurangan selimut pelindung beton terutama pada tempat-tempat genangan air (saluran, dak atap, balkon dan tempat terbuka lainnya),
> kurangnya perhatian pada sambungan pengecoran,
> tidak menggunakan jenis semen yang tepat ataupun bahan campuran beton yang tidak memenuhi syarat,
> penggunaan bahan kimia tambahan yang mengandung sulfat,
> terlalu besar tinggi penuangan bebas dari beton (mortar), terutama pada kolom-kolom dengan tulangan keranjang (jaring-jaring) dapat muncul sangkar kerikil.
Pelaksanaan untuk masalah gejala sangkar kerikil seperti itu telah diketahui, yaitu sebelumnya seember spesi pasir / semen dituang ke bagian bawah dari bekesting kolom agar kerikil (dan bahan tambahan kasar lainnya) dapat jatuh pada spesi itu. Penyelesaian dengan cara pengecoran melalui corong pengecor di dalam praktek sering tidak digunakan lagi karena :
> campuran tidak homogen,
> susunan dari campuran tidak tepat dan kadang-kadang kurang kepadatannya,
> terlalu tinggi atau terlalu rendah faktor air semen,
> kurangnya perawatan kemudian sehingga porous kulit luar (pengeringan), dan sebagainya.
Akibat dari ini kelihatan juga betapa pentingnya suatu pelaksanaan struktur beton yang baik. Kecerobohan dalam pelaksanaan, kurang pengawasan, pemilihan konstruksi yang murah akan membawa biaya investasi yang kecil pada saat pembangunan. Tetapi selama masa berfungsinya gedung tersebut pada umumnya akan dikeluarkan biaya yang berlipat.
Beberapa kerusakan yang muncul akibat kesalahan pada pemakaian adalah :
> Pembebanan yang berlebih pada struktur, contohnya : suatu bagian dari kantor yang digunakan untuk tempat arsip-arsip.
> Perubahan pada tujuan semula, contohnya : tempat tinggal di bagian bawah digunakan sebagai pertokoan atau tempat kerja.
> Perubahan pada lingkungan, contohnya : gudang mesin-mesin yang digunakan sebagai gudang pupuk.
> Bangunan baru terletak pada bangunan-bangunan yang ada ; peretakan akibat pelasakan tambahan.
Untuk menjamin keawetan struktur beton selama pelaksanaan, secara teratur dilakukan pemeriksaan. Apabila pada saat pemeriksaan visual telah terlihat tanda-tanda pertama dari kerusakan, maka perlu diambil tindakan yang diperlukan.
Perhatian : Perlu ditekankan bahwa perencanaan dan pelaksanaan yang baik dari struktur beton tidak menimbulkan kerusakan dalam kondisi normal selama masa pakai yang direncanakan.



1 comment:

  1. sip. yang penting dalam pelaksanaan pekerjaan beton harus benar-benar cermat dan sesuai perhitungan. Tidak sekedar mencari untung, tapi juga memikirkan keselamatan

    ReplyDelete