13 February 2009

PESANAN PIZZA DIMASA MENDATANG

Kira-kira apa kayak begini yaa , kalau sistem data base (Komputer) sudah mengatur kehidupan manusia?

Rekaman Percakapan telepon pemesanan Pizza DI MASA MENDATANG


Operator : Terima kasih anda telah menghubungi Pizza Hot, Apakah yang bisa saya....

Konsumen : Heloo, saya mau pesan pizza

Operator : Boleh minta nomor kartu KTP anda pak

Konsumen : Tunggu, ini nih : 6102049998-45-546890

Operator : Ok pak Bejo, anda tinggal di jalan Hangtuah No. 16, Jakarta Selatan Nomor telpon rumah anda 021-77726555, kantor anda 021-665872332, HP anda 0812192861880, anda menelpon dari mana ?

Konsumen : Dari rumah, eh dari mana kamu tahu semua no telp saya?

Operator : Oh, kami terhubung ke database pusat pak

Konsumen : Apakah saya bisa memesan Seafood Pizza ?

Operator : Itu bukan ide yang bagus pak

Konsumen : Kenapa ?

Operator : Dari medical record bapak, bapak memiliki tekanan darah tinggi dan kolestrol yang sudah berlebihan

Konsumen : Jadi kamu merekomendasikan apa ?

Operator : Mungkin bapak bisa memesan Low Fat Hokkien Mee Pizza

Konsumen : Dari mana kamu tahu kalo saya bakal suka itu

Operator : Hmmm minggu lalu bapak baru meminjam buku yang berjudul "Popular Hokkien Dishes" dari perpustakaan nasional

Konsumen : Ok terserah lah, sekalian saya pesan paket keluarga,berapa semuanya ?

Operator : Tapi paket keluarga kami tidak akan cukup untuk anak anda yang berjumlah 7 orang PAK .., total keseluruhan adalah Rp.190.000

Konsumen : Bisa saya bayar dengan Kartu Kredit ?

Operator : Sepertinya bapak harus membayar Cash, kartu Kredit anda telah Over Limit dan anda punya utang di bank sebesar Rp.5.350.000 sejak bulan agustus lalu, itu belum termasuk denda untuk tunggakan kontrak rumah anda….

Konsumen : Ooh ya sudah, nanti saya ke ATM aja untuk narik duit sebelum orang mu datang nganter Pizza

Operator : Mungkin nggak bisa juga pak, record anda menunjukkan bahwa batas anda menarik uang di ATM telah tercapai

Konsumen : SHIT.... udah lah anterin aja pizzanya kesini, saya akan bayar cash disini, berapa lama Pizza diantar ?

Operator : Sekitar 45 menit pak, tapi kalo bapak tdk bias menunggu, bapak bisa mengambilnya sendiri dengan motor bebek bapak.

Konsumen : APA ????

Operator : Menurut catatan kami, anda memiliki motor bebek tahun 1999 dengan Nopol B3344CD betul kan pak ?

Konsumen : Sialan, eh semprul, kagak sopan banget seh buka-buka record gue, blom pernah ngerasain di tonjok ya!!

Operator : Hati-hati dengan ucapan bapak, apakah bapak ingat 15 mei 2010 anda pernah di penjara 3 bulan karena mengucapkan kata2 kotor kepada seorang polisi ??

Konsumen : (Diamm,,,,....)

Operator : Ada yang lain pak ?

Konsumen : Tidak ada, eh tapi kalo pesan paket keluarga kan ada gratis coca cola 3 cup kan ?

Operator : Betul pak, tapi menurut catatan kami anda juga mengidap DIABETES, jadi kami tidak mau mengambil resiko pak.....

Konsumen : BANGSAAAATTTTTT.... BATALIN AJA SEMUA !

Operator : Terima kasih atas teleponnya pak, untuk komplain, saran dan kritik anda bisa mengisi form online pada situs kami.

nice post by. arsitek sang 'photografer' prayudha washito...sahabat lama..

10 February 2009

RAYAP PADA BANGUNAN

Rayap, tubuhnya memang kecil tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan sebuah bangunan. Belum banyak yang mengetahui cara pencegahan dan pengendaliannya. Karena semakin lama rayap dibiarkan dilingkungan anda, maka semakin besar kemungkinan mereka mengakibatkan kerusakan yang lebih jauh lagi. Rayap merupakan jenis serangga yang tidak asing lagi ditelinga kita, yang selalu dikaitkan dengan “si perusak” keberadaannya sangat menyeramkan dan dengan gerakan komunitinya dapat meruntuhkan bagian rumah atau gedung. Rayap merupakan serangga berukuran kecil yang hidup berkelompok dengan sistem kasta yang berkembang sempurna. Serangga ini masuk dalam ordo isoptera (dari bahasa Yunani, iso = sama dan ptera = sayap). Dijelaskan, di dalam biosfera, pada dasarnya rayap merupakan bagian dari komponen lingkungan biotik yang memainkan peranan penting, seperti dapat membantu manusia menjaga keseimbangan alam dengan cara menghancurkan kayu untuk mengembalikannya sebagai unsur hara dalam tanah. Namun karena perubahan kondisi habitat mereka yang terganggu akibat aktivitas manusia, sangat potensial mengubah status rayap menjadi serangga hama yang merugikan.
Di Indonesia khususnya di Pontianak yang notabenenya kota tropis lembab (curah hujan tinggi, intensitas penyinaran matahari tinggi, muka air tanah tinggi 0,5-0,8 m dari air laut dan kelembaban yang tinggi) kecenderungan pertumbuhan dan serangan rayap sangat tinggi. Apalagi rata-rata struktur bangunannya baik rumah tinggal maupun perkantoran banyak menggunakan bahan kayu.
Serangga rayap tidak mengenal kompromi dan melihat kepentingan manusia, dengan merusak mebel, buku-buku, kabel-kabel listrik, telepon, serta barang-barang yang disimpan. Untuk mencapai sasarannya, rayapun mampu menembus tembok plesteran semen yang tebalnya beberapa sentimeter. Bahkan begitu gigihnya koloni ini mampu menembus segala bentuk konstruksi bangunan gedung lewat lubang terbuka atau celah sekecil 1/64 inci, seperti slab, basement atau crawl space. Apalagi celah pada slab di sekitar celah kayu atau pipa ledeng, serta celah antara pondasi dan tembok, maupun pada kuda-kuda atap. Kemampuan rayap lainnya juga dapat membuat lubang di atas pondasi, terus ke atas hingga mencapai kuda-kuda dan di seluruh permukaan tembok. Beberapa faktor pendorong serangan rayap pada bangunan, antara lain banyaknya kayu yang tertimbun di dalam tanah saat pembangunan, adanya celah pada pondasi tembok, sistem ventilasi kurang baik, kayu yang berhubungan langsung dengan tanah, dan kondisi bio-fisik tapak bangunannya itu sendiri yang menguntungkan kehidupan rayap.
Bagian komponen bangunan yang rawan terhadap serangan rayap adalah balkon, teras, sambungan talang air hujan, kerangka atap, ventilasi, hubungan antara dinding bata dan ampik kayu, serta hubungan antara dinding bata dan atap. Juga sudut dinding, hubungan sudut antara kusen dan dinding batu, pasangan dinding yang berhubungan dengan bak bunga, retak-retak pada dinding bata, serta hubungan antara dinding dengan pondasi.

Untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat kerugian akibat serangan rayap pada gedung-gedung publik, maka berdasarkan Undang-Undang No 28/2002 tentang bangunan gedung Pasal 18 Ayat 1 dikatakan bahwa setiap bangunan harus tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan alam, seperti gempa bumi, longsor dan serangga perusak. Untuk itu harus didukung ketetapan pemerintah yang dijalankan secara ketat mengenai persyaratan teknis bangunan gedung khususnya ketentuan tentang pencegahan dan pengendalian terhadap serangan rayap, yang merupakan bagian dari Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, dimana ketentuan tersebut bukan hanya mengatur proses IMB/ retribusi tapi juga harus diikuti dan ditindaklanjuti upaya
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat akan pentingnya keselamatan bangunan gedung.

Secara umum penanggulangan bahaya rayap harus dimulai pada tahap pra konstruksi untuk mencegah masuknya rayap ke dalam bangunan gedung. Tindakan penanggulangan bahaya rayap prakonstruksi dapat dilakukan dengan pendekatan rancang bangunan gedung tahan rayap, penggunaan kayu awet atau diawetkan melalui tindakan pengawetan kayu, dan pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang kimia.
Hal lain adalah harus adanya peningkatan dalam penelitian yang dilakukan oleh badan litbang instansi terkait, mengenai klasifikasi kayu sebagai bahan bangunan yang tahan terhadap serangan rayap, baik jenis kayunya maupun setelah jenis kayu tersebut dilakukan treatment khusus untuk menanggulangi bahaya serangan rayap.
Jika bandingkan antara biaya anti rayap dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian kayu untuk kusen, pintu, jendela, dan konstruksi plafon/atap, maka biaya anti rayap sangat kecil. Namun demikian semua itu akan menjadi sangat murah jika service tersebut dilakukan sebelum mendapat serangan rayap. Mengapa ? Karena jika dilakukan sebelum muncul serangan rayap, hanya akan terbebani oleh biaya anti rayap saja.
Seandainya anti rayap dilakukan setelah mendapat serangan rayap, maka harus mengeluarkan biaya perbaikan/renovasi terhadap kerusakan yang telah terjadi. Bebas dari serangan rayap berarti rutinitas aktivitas tidak akan terganggu. Mengapa tidak mengantisipasi serangan rayap sedini mungkin daripada dibuat pusing kemudian? Mencegah lebih murah dari pada membasmi.

Serangga rayap merupakan biang keladi dari semua kerusakan kayu-kayu konstruksi bangunan yang bekerja 24 sehari, 7 hari seminggu, dan 54 minggu setahun, ada 3 (tiga) tujuan yang mendasari termite control service atau anti rayap yaitu mencegah, membasmi dan mengendalikan.
MENCEGAH. Suatu langkah yang sangat bijaksana, karena dapat mengantisipasi serangan rayap yang berasal dari luar bangunan. Seandainya suatu ketika muncul laron-laron yang beterbangan saat senja hari dan salah satu dari mereka berhasil memperoleh tempat untuk bertelur, maka rayap yang berasal dari telur-telur laron tidak akan mampu memakan kayu-kayu yang telah terlindungi termitisida/obat rayap dan tidak bisa menembus lapisan tanah yang telah dilindungi oleh termitisida.
MEMBASMI. Biasanya dilakukan oleh Anda yang belum mengetahui dan mengerti termite control service. Hal ini wajar karena mungkin Anda menganggap service ini tidak penting.
MENGENDALIKAN. Tujuan akhir yang benar-benar jangan sampai terjadi, karena hal ini dikarenakan pelaksanaan service yang sangat terlambat dan rayap sudah menyebar ke seluruh bagian bangunan. Rayap tidak mungkin terbasmi atau dapat dihilangkan secara total, karena jalur lalu lintas rayap benar-benar luas dan tersembunyi. Namun demikian service yang peroleh dapat memperpanjang usia bangunan Anda dan mengendalikan serangan rayap agar tidak menimbulkan kerusakan fatal.

Secara garis besar pelaksanaan termite control dilakukan dalam 2 (dua) macam metode, yaitu pertama Pre-construction termite control (metode pra konstruksi) Yaitu termite control yang dilakukan saat bangunan sedang dibangun, yang meliputi pekerjaan penyemprotan galian pondasi, penyemprotan seluruh permukaan lantai/tanah bangunan sebelum pengecoran, dan penyemprotan seluruh permukaan kayu-kayu sebelum dipasang pada konstruksi plafond dan atap.
Yang kedua Pos construction termite control (metode pasca konstruksi) yaitu termite control yang yang dilakukan pada bangunan yang sudah berdiri dengan jalan menginjeksikan termitisida/obat pembasmi rayap ke dalam tanah dibawah lantai sepanjang pondasi bangunan yang jarak antar lubang injeksinya + 60 - 80 cm, dengan diameter lubang max. 13 mm. Sedangkan untuk kayu-kayu yang telah terpasang dilakukan penyemprotan langsung dengan termitisida. (dari berbagai sumber)

09 February 2009

BELI SINYAL ???

Suatu hari ada seorang yang kaya raya tapi gaptek (gagap teknologi) datang ke Jakarta. Ia berasal dari sebuah desa terpencil di daerah kalimantan. Ia datang ke sebuah counter HP termegah.

"Saya mau beli HP yang paling baru, paling mahal dan paling canggih", katanya dengan nada gaya sombong.

"Ini pak, HP yang bapak inginkan...tapi uangnya cukup gak pak?", tanya si pemilik toko gak yakin.
"Niiich, uang satu koper", sahut si kaya. "Tapi kok HP-nya gak hidup nichh? rada ngerti".

"Oh..., bapak perlu beli kartu pak......!! supaya hidup". sambung penjual.

"Baiklah saya beli kartunya juga". Tak lama kemudian, transaksi pun selesai dan si kaya kembali ke desanya. Dan sesampai di desanya, HPnya gak bisa nelpon maupun sms, Si kaya marah besar dan merasa diremehkan dan segera kembali ke Jakarta.

"Kamu ini mau nipu saya ya!!! HP yang saya beli kemarin gak bisa nelpon apalagi sms!!!"

Lalu dengan tenang sipenjual HP menjawab "Oooooo............mungkin ditempat bapak gak ada sinyal kaliii".

Sambil mangut-mangut sok faham dan sedikit kesal si bapak berkata "Ngomong dong kemarin...!!!! saya capek nih dari kalimantan...jauh-jauh datang kemari...makanya jual HP jangan dipisah-pisah... HP...kartu...eh ini sinyal lagi..!!!....ya udah kalo gitu saya beli juga sinyalnya!!!?

Pemilik toko bingung.......??????.


08 February 2009

SAMPAH

Ulasan ringan ini khusus meninjau kasus sampah di Pontianak saja, namun tinjauan secara umum persoalan ini masih 'SANGAT COCOK' untuk 'Negara Impian' Indonesia tercinta.
Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, 'sampah' berarti barang atau sesuatu yang tidak dipakai lagi sehingga dibuang dan biasanya sampah jenis ini hasil aktifitas manusia. Pengertian ini menjadi sangat 'relatif' mengingat teknologi pengolahan sampah dinegara maju sudah dimulai kira-kira se abad lalu. Di abad 21 ini kita masih saja 'terlena' mengejar pembangunan struktur/fisik dan lebih banyak mengejar 'glamour' kota namun lupa infrastruktur yang masih 'konyol' atau lebih banyak mengejar 'penampilan' dibanding kesiapan modal berpenampilan. Kalau anak muda bilang biar gak mandi yang penting 'necis' dan wangi lagi......????!!!.
Kesadaran masyarakat terhadap 'buangan' sampahnya sangat diharapkan, baik cara buang maupun kemana membuangnya. Itu harapan semua orang apalagi pemerintah kota. Namun 'ape nak jadi' kata orang Malay, harapan ini hampir tak sepenuhnya teralisasikan. Persolannya bukan hanya harapan 'kesadaran', tetapi ketersedian 'tempat pembuangan' bagi yang sudah sadar itu yang tak layak.
Mari kita inventarisir satu persatu... bila perlu pakai istilah 'army'...SISIR TIAP JENGKAL seluruh kawasan perkotaan maupun permukiman atau perumahan di Pontianak, adakah tempat sampah yang layak "tempat"nya? atau adakah ruang 'pool sampah' yang benar-benar layak penempatan agar simbol kota "BERSINAR" bisa didukung???. Rasanya sangat menyedihkan... lihatlah sampah dibuang 'suka-suka'.. ada yg di pedestrian jembatan, ada yang dibawah baliho(supaya kontras kalee??) simpang jalan, ada yang...ada yang...ada yang..., wah buanyak deh koleksi sampah di jalan umum.. Coba renungkan... siapa sih yang salah.
Tidak sedikit dana (konon cerita mak rempit pendapatan dari retribusi sampah pada tahun 2004 mencapai Rp 779,5 juta atau sekitar 127 persen dari target tang ditetapkan. Tahun 2005 pendapatannya naik menjadi Rp 1,6 miliar, atau sekitar 115 persen dari target yang ditetapkan. Tahun 2006 ini target pendapatan dinaikkan menjadi Rp 2,1 miliar, namun belum diketahui berapa realisasinya hingga saat ini, kira2 bisa mencapai 4-5 miliar lebih ya?? ) yang dikeluarkan untuk 'akal-akalan' menaggulangi sampah oleh PEMKOT tapi kayaknya gak tuntas tuh.. apa memang sengaja gak pake PIL TUNTAS YA... supaya ...ehm 'proyek sampah to be continued'. Rasanya malu juga nih....ataw pemkot sengaja mempermalukan diri ngadain acara MOU sama Jepang (atau namanya aja...red) "PERJANJIAN KERJASAMA PEMKOT PONTIANAK DENGAN PT. GIKOKO KOGYO INDONESIA ada tgl. 18 Januari 2007 lalu. Kalo tidak salah MOU ini bukan yang pertamakali atau setidaknya sudah banyak dari beberapa negara yg pernah 'NAWARIN JASA' guna mengatasi soal sampah....yah tanya aja pada RUMPUT YANG BERGOYANG.
Sebenarnya niat Pemkot mengupayakan "keroyok sampah" juga tidak salah... hanya itu sebatas mengolah sampah di pembuangan akhir, tetapi ini soal sampah tempat 'transit' pembuangan "sumber" (rumah dll. Ada sih tempat sampah...(syarat ja kate orang 'melayu...red) tapi sepertinya "gak ada", ada tapi wujudnya sudah "ANEH" (gak layak, asal-asalan dll-lah). Ada, tapi "JAUUHH" kata mak rempit. Aduh yang benar gimana siiiiihhhh.
Ada solusi yang menurut saya perlu dipertimbangkan :
kesatu, disetiap 150-200 meter koridor jalan utama maupun sekunder serta lingkungan, pemkot harus punya lahan (bebasin tuh lahan dan bukan dipake bangun ruko dll tentunya) paling tidak mampu menampung sekian M3 sampah yang letaknya kira2 sejajar sempadan bangunan setempat... jangan di pinggir parit ataw sungai donk... itu bodoh siapa yang diikutin???.
kedua, disetiap advis planing pemkot harus mensyaratkan pengembang apakah ruko, rumah tinggal dll., untuk menyediakan lahan khusus untuk pool sampah lingkungannya.
ketiga, "KALIMAS (kawasan lingkungan masyarakat)" perlu di support dan KASI GIGI pak lurah dan jajarannya... supaya secaraterus menerus menjaga wilayahnya dari buang sampah "suka-suka gua" (kayak komedi di TV.. pak RT aja punya SATPAM).
keempat, dengarlah jepitan hidup masyarakat.....!!!! soal sampah juga soal duit koq, retribusi ditarik terus....tapi kemana ya kira-kira.. apa jadi sampah juga....??!!!

07 February 2009

SANDARAN HATI

Wahai....Yang Maha Lembut… dan Yang Maha Kasih……….
Kelembutan dan kasih sayang-MU sangat kurasakan...
Terasa gelora rasa cinta ini menyesakkan dada...
Memenuhi kerongkonganku… ..
Memenuhi syarafku…………………………………
Memenuhi kelopak mataku dengan kebeningan air mata………….
Saat teringatku pada SANDARAN HATI yang selalu menyejukkan………….
Selalu menentramkan hati Yang Maha Sempurna
Ingin kukorbankan seluruh hidupku untuk-NYA….
Betapa bahagia pabila kudapat melihat DIA tersenyum.., Tapi bagaimana agar kudapat tahu DIA tersenyum…
Aku hanya bisa berbuat sesuatu agar DIA tersenyum padaku…

Oh…maafkan aku…SANDARAN HATI-ku…
Mungkin aku belumlah dapat memenuhi syarat agar ENGKAU tersenyum padaku
Aku belum sepenuhnya mengetahui ilmu tentang-MU….tentang Keagungan-MU…
Tentang Kebesaran-MU…semua tentang-MU…
Aku ingin mencari dan terus mencari dan mencari… sampai kapanpun…
Bahkan mungkin sampai akhir hayatku…
Sampai ENGKAU panggil aku…
Semoga pada saat ENGKAU panggil aku…
Ilmuku tentang-MU sudah dapat membuat-MU Tersenyum…mungkinkah….

Ya RAHMAN …Ya RAHIM…ampunkan hamba ini
Yang hanya dapat bergantung pada-MU…
Karena ENGKAUlah SANDARAN HATIku… tiada yang lain..
ENGKAU tempatku meminta dan memohon pertolongan…
ENGKAU tempatku mengadu…
Tapi ku selalu serahkan persoalanku pada-MU…
Karena ENGKAU yang tak pernah membuatku kecewa….
Karena ENGKAU yang selalu mengerti aku….
ENGKAU tempatku mohon ampunan atas dosaku…
Karena hanya ENGKAUlah yang dapat mengampuni setiap dosaku….
Tak dapat kubayangkan hidupku tanpa-MU…tanpa bimbingan-MU…
Genggamlah aku selalu…dan jangan pernah lepaskan aku….
Jangan pernah ENGKAU pergi dari hatiku….
Karena pastilah ku jadi orang yang sia-sia….
Tanpa ENGKAU di hati….

06 February 2009

Doa Hari Ini

Allâhumma aqsim lanâ min khasyyatika mâ tahûlu bihî bainanâ wa baina ma'shiyatik, wa min thâ'atika mâ tuballighunâ bihî jannatak, wa min al-yaqîni mâ tuhawwinu bihî 'alaynâ mashâib-addunyâ, wa matti'nâ bi asmâ'inâ wa abshârinâ wa quwwatinâ mâ ahyaytanâ, waj'alh-u l-wâritsa minnâ, waj'al tsa`ranâ 'alâ man dhalamanâ, wanshurnâ 'alâ man 'âdânâ, wa lâ taj'al mushîbatanâ fî dîninâ, wa lâ taj'aliddunya akbara hamminâ wa lâ mablagha 'ilminâ, wa lâ tusallith 'alaynâ man lâ yarhamunâ
Ya, Allah! Anugerahkan kepada kami rasa takut yang dapat menjauhkan kami dari berbuat maksiat kepada-Mu. Anugerahkan kepada kami ketaatan yang dapat menuntun kami menuju surga-Mu. Anugerahkan kepada kami keyakinan yang mampu mengalahkan keruwetan dunia ini. Ya, Allah! Jadikanlah kami orang yang bisa menikmati pendengaran, penglihatan, dan kekuatan selama kami hidup, dan wariskan pula hal itu kepada keturunan kami. Ya, Allah! Balaskanlah dendam kami kepada orang-orang yang telah berlaku zalim kepada kami, dan tolonglah kami menghadapi musuh-musuh kami. Ya, Allah! Jangan Engkau timpakan bencana kami dalam agama kami; jangan Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami, juga bukan tujuan utama ilmu kami. Dan ya, Allah! Jangan Engkau kuasakan orang-orang yang tiada mengasihi kami atas diri kami " (HR. al-Turmudzi dan al-Hakim).

HOBBY YANG ANEH

Inilah salah satu hobby yang aneh. Hewan ini diburu hingga ke pedalaman. Semakin langka semakin tinggi nilai jualnya, dan ada kebanggaan yang "ANEH" oleh pemiliknya. Terkadang yang lebih "ANEH" lagi... hewan ini sengaja dibunuh dan diambil organnya untuk di "PAMER". Tahukah mereka akibat merusak kesimbangan alam....?. Akibatnya...putus siklus rantai makanan yang sudah sejak awal dikondisikan SANG MAHA PENCIPTA "Allah SWT". Hutan serta penghuninya di'jarah' dimana-mana di negeri ini. Jangan salah bila musuh petani (hama) tumbuh subur karena pemangsanya dikoleksi/dibantai manusia. Jangan salahkan keadilan Sang Maha Adil tidak berpihak pada kita.....memang ini ulah kita....!!! RENUNGKANLAH selagi BISA !!

04 February 2009

HUTANKU YANG MALANG

Banjir bandang bercampur lumpur dan tanah longsor telah mengharu-biru berbagai penjuru negeri selama beberapa Tahun terakhir ini. Fenomena negeri ini sudah seperti "JATAH MUSIMAN"(????). Walaupun banjir dan tanah longsor sudah menjadi bencana rutin setiap musim hujan, serta akibat yang ditimbulkannya benar-benar terasa luar biasa dan sangat memilukan, karena luasnya wilayah bencana, banyaknya korban jiwa dan serta kejadian yang beruntun dan hampir susul-menyusul, namun koq "GAK JERA" menanggulagi "KESADARAN" untuk antisipasinya??.
Bayangkan kejadian yang dapat kita rekam beberapa tahun lalu yang diawali dari bencana banjir di Jember (Jawa Timur) yang merendam lima desa (Kemiri, Suci, Panti, Glagahwero dan Pakis) di lereng Pegunungan Argopuro. Kemudian disusul dengan longsornya bukit Pinihan yang menerjang Dukuh Gunungraja, Desa Sijeruk, Banjarnegara (Jawa Tengah). Bencana yang sama terjadi di Menado, Sulawesi Utara menimpa Paal Dua, Pakawo, Bumi Nyiur, Taas, Bailang dan Perkamil. Bencana serupa juga terjadi di Pulau Leytte, Filipina yang menerjang wilayah seluas 40 hektar dan mengubur sebuah desa. Banjir juga yang sedang dan selalu terjadi di Jakarta, Indramayu, Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat tercinta ini dan Riau.
Bencana ini bukan tidak ada alasannya....... kata Ebit G. Ade..."....dosa siapa.. ini dosa siapa...?... Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita......dst".
Tidak lain seluruh musibah di atas disebabkan oleh kerusakan hutan, khususnya penggundulan hutan di daerah perbukitan (ini belum termasuk kebakaran hutan yang tidak disengaja maupun yang disengaja). Kondisi ini dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan. Bisa dibayangkan curahan air yang harusnya terdistribusi dalam waktu 30 hari, tercurah "KOMPAK" di hampir seluruh negeri selama 2-3 hari! Lahan terbuka dan rusak oleh proses penggundulan hutan pada kelerengan perbukitan sudah pasti tidak mampu menahan tingginya energi kinetik erosivitas hujan dan gerusan aliran permukaan (banjir) yang maha "DAHSYAT". Tanah yang telah terjenuhi oleh air hujan ini kemudian tidak stabil dan terjadilah longsoran itu.
Setiap bencana lingkungan terjadi, kita selalu diingatkan kembali, betapa kecil dan tidak berdayanya kekuatan manusia terhadap kemurkaan alam. Jika alam murka, manusia tidak berdaya’.