08 February 2009

SAMPAH

Ulasan ringan ini khusus meninjau kasus sampah di Pontianak saja, namun tinjauan secara umum persoalan ini masih 'SANGAT COCOK' untuk 'Negara Impian' Indonesia tercinta.
Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, 'sampah' berarti barang atau sesuatu yang tidak dipakai lagi sehingga dibuang dan biasanya sampah jenis ini hasil aktifitas manusia. Pengertian ini menjadi sangat 'relatif' mengingat teknologi pengolahan sampah dinegara maju sudah dimulai kira-kira se abad lalu. Di abad 21 ini kita masih saja 'terlena' mengejar pembangunan struktur/fisik dan lebih banyak mengejar 'glamour' kota namun lupa infrastruktur yang masih 'konyol' atau lebih banyak mengejar 'penampilan' dibanding kesiapan modal berpenampilan. Kalau anak muda bilang biar gak mandi yang penting 'necis' dan wangi lagi......????!!!.
Kesadaran masyarakat terhadap 'buangan' sampahnya sangat diharapkan, baik cara buang maupun kemana membuangnya. Itu harapan semua orang apalagi pemerintah kota. Namun 'ape nak jadi' kata orang Malay, harapan ini hampir tak sepenuhnya teralisasikan. Persolannya bukan hanya harapan 'kesadaran', tetapi ketersedian 'tempat pembuangan' bagi yang sudah sadar itu yang tak layak.
Mari kita inventarisir satu persatu... bila perlu pakai istilah 'army'...SISIR TIAP JENGKAL seluruh kawasan perkotaan maupun permukiman atau perumahan di Pontianak, adakah tempat sampah yang layak "tempat"nya? atau adakah ruang 'pool sampah' yang benar-benar layak penempatan agar simbol kota "BERSINAR" bisa didukung???. Rasanya sangat menyedihkan... lihatlah sampah dibuang 'suka-suka'.. ada yg di pedestrian jembatan, ada yang dibawah baliho(supaya kontras kalee??) simpang jalan, ada yang...ada yang...ada yang..., wah buanyak deh koleksi sampah di jalan umum.. Coba renungkan... siapa sih yang salah.
Tidak sedikit dana (konon cerita mak rempit pendapatan dari retribusi sampah pada tahun 2004 mencapai Rp 779,5 juta atau sekitar 127 persen dari target tang ditetapkan. Tahun 2005 pendapatannya naik menjadi Rp 1,6 miliar, atau sekitar 115 persen dari target yang ditetapkan. Tahun 2006 ini target pendapatan dinaikkan menjadi Rp 2,1 miliar, namun belum diketahui berapa realisasinya hingga saat ini, kira2 bisa mencapai 4-5 miliar lebih ya?? ) yang dikeluarkan untuk 'akal-akalan' menaggulangi sampah oleh PEMKOT tapi kayaknya gak tuntas tuh.. apa memang sengaja gak pake PIL TUNTAS YA... supaya ...ehm 'proyek sampah to be continued'. Rasanya malu juga nih....ataw pemkot sengaja mempermalukan diri ngadain acara MOU sama Jepang (atau namanya aja...red) "PERJANJIAN KERJASAMA PEMKOT PONTIANAK DENGAN PT. GIKOKO KOGYO INDONESIA ada tgl. 18 Januari 2007 lalu. Kalo tidak salah MOU ini bukan yang pertamakali atau setidaknya sudah banyak dari beberapa negara yg pernah 'NAWARIN JASA' guna mengatasi soal sampah....yah tanya aja pada RUMPUT YANG BERGOYANG.
Sebenarnya niat Pemkot mengupayakan "keroyok sampah" juga tidak salah... hanya itu sebatas mengolah sampah di pembuangan akhir, tetapi ini soal sampah tempat 'transit' pembuangan "sumber" (rumah dll. Ada sih tempat sampah...(syarat ja kate orang 'melayu...red) tapi sepertinya "gak ada", ada tapi wujudnya sudah "ANEH" (gak layak, asal-asalan dll-lah). Ada, tapi "JAUUHH" kata mak rempit. Aduh yang benar gimana siiiiihhhh.
Ada solusi yang menurut saya perlu dipertimbangkan :
kesatu, disetiap 150-200 meter koridor jalan utama maupun sekunder serta lingkungan, pemkot harus punya lahan (bebasin tuh lahan dan bukan dipake bangun ruko dll tentunya) paling tidak mampu menampung sekian M3 sampah yang letaknya kira2 sejajar sempadan bangunan setempat... jangan di pinggir parit ataw sungai donk... itu bodoh siapa yang diikutin???.
kedua, disetiap advis planing pemkot harus mensyaratkan pengembang apakah ruko, rumah tinggal dll., untuk menyediakan lahan khusus untuk pool sampah lingkungannya.
ketiga, "KALIMAS (kawasan lingkungan masyarakat)" perlu di support dan KASI GIGI pak lurah dan jajarannya... supaya secaraterus menerus menjaga wilayahnya dari buang sampah "suka-suka gua" (kayak komedi di TV.. pak RT aja punya SATPAM).
keempat, dengarlah jepitan hidup masyarakat.....!!!! soal sampah juga soal duit koq, retribusi ditarik terus....tapi kemana ya kira-kira.. apa jadi sampah juga....??!!!

No comments:

Post a Comment